Eya yito dipahami sebagai Ruh Takawa-kawasa wawu asas lo tayayakini.[1] Dila woluwo kesepakatan lo tada-data mengenai konsep mopo Eya, sababu dadata konsep to'u mopoeya mondo teisme, deisme, panteisme, wawu uwewo liyo. Todelomo teisme, Eya yito talopowali wawu tamongaturu ngaamila u mowali to alam semesta. Todelomo deisme, Eya yito talopowali alam semesta, bo dila mo kore todelomo lo yilowali to alam semesta. Todelomo panteisme, Eya yito matodelomo lo alam semesta itu sendiri. Para cendekiawan menganggap berbagai sifat-sifat Tuhan berasal dari konsep ketuhanan yang berbeda-beda. Yang paling umum, di antaranya adalah Mahatahu (mengetahui segalanya), Mahakuasa (memiliki kekuasaan tak terbatas), Mahaada (hadir di mana pun), Mahamulia (mengandung segala sifat-sifat baik yang sempurna), tak ada yang setara dengan-Nya, serta bersifat kekal abadi. Penganut monoteisme percaya bahwa Tuhan hanya ada satu, serta tidak berwujud (tanpa materi), memiliki pribadi, sumber segala kewajiban moral, dan "hal terbesar yang dapat direnungkan". Banyak filsuf abad pertengahan dan modern terkemuka yang mengembangkan argumen untuk mendukung dan membantah keberadaan Tuhan.

Referensi boli'a

  1. The Oxford Companion to Philosophy