Tata Surya
Tata Surya uyito-yito adalah kumpulan benda langit yang terdiri mondo atas sebuah bintang mealo poliyama yang disebut Matahari mealo dulahu wau ngaami objek yang terikat oleh gaya gravitasinya. Objek-objek tersebutto delomo wolu buah planet yang olando ngaami tahu dengan orbit berbentuk elips, lima planet kerdil/katai, 173 satelit alami yang telah diidentifikasi, dan jutaan benda langit (meteor, asteroid, komet) lainnya.[1]
Tata Surya botiya tordiri dari Matahari, empat planet bagian dalam, sabuk asteroid, empat planet bagian luar, wau to bagian diluaari adalah Sabuk Kuiper dan piringan tersebar. Awan Oort diperkirakan terletak di daerah terjauh yang berjarak sekitar seribu kali di luar bagian yang terluar.[1]
Molapito jarak liyo londo Matahari, kedelapan planet Tata Surya[2] uyito-yito:
- Merkurius (57,9 juta km)
- Venus (108 juta km)
- Bumi (150 juta km)
- Mars (228 juta km)
- Jupiter (779 juta km)
- Saturnus (1.430 juta km)
- Uranus (2.880 juta km), wawu
- Neptunus (4.500 juta km).
Woluo empat planet terdalam, de'uyito-yito Merkurius, Venus, Bumi, wau Mars adalah planet kebumian yang terdiri atas batuan wau logam. Hiambola itu, keempat planet terluar de'uyito-yito planet raksasa yang jauhngaami da'a mondo planet kebumian. Duluwo planet terbesar, uyito-yito Jupiter wau Saturnus adalah planet raksasa gas yang sebagian bersar terdiri atas hidrogen dan helium. Duluo planet uwewo, Uranus dan Neptunus, uyito-yito planet raksasa es yang terdiri atas senyawa dengan titik lelehdebo molanggato mondo hidrogen wau helium, polelea ma'o senyawa volatil seperti air, amonia, dan metana.
Sejak pertengahan tawunu 2008, woluo lima objek angkasa yang diklasifikasikan sebagai planet katai. Orbit planet-planet katai, mealo Ceres, berada lebih jauh dari Neptunus. Kelima planet katai boiti uyito-yito:
- Ceres (415 juta km. di sabuk asteroid; dulunya diklasifikasikan sebagai planet kelima)
- Pluto (5.906 juta km.; dulunya diklasifikasikan sebagai planet kesembilan)
- Haumea (6.450 juta km)
- Makemake (6.850 juta km)
- Eris (10.100 juta km).[3]
Enam dari kedelapan planet wawu tiga londo kelima planet katai itu heliliya ma'o ole satelit alami. Masing-masing planet bagian luar heheliliya oleh cincin planet yang terdiri dari debu wau partikel uwewo.
Asal usul
boli'a- Hipotesis Nebula
Hipotesis nebula he timi'idu ma'o dikemukakan oleh Emanuel Swedenborg (1688–1772)[4] tawunu 1734 wau disempurnakan oleh Immanuel Kant (1724–1804) pada tawunu 1775. Hipotesis serupa olo boyito dikembangkan oleh Pierre Marquis de Laplace[5] secara independen to tawunu 1796. Hipotesis botia, yang lebih dikenal dengan Hipotesis Nebula Kant-Laplace, polelea ma'o bahwa pada tahap awal, Tata Surya masih berupa kabut raksasa. Kabut botia terbentuk dari debu, es, dan gas yang disebut nebula, wau unsur gas yang sebagian besar hidrogen. Gaya gravitasi yang dimilikinya menyebabkan kabut itu menyusut dan berputar dengan arah tertentu, suhu kabut memanas, wau akhirnya menjadi poliyama raksasa (matahari). Matahari raksasa terus menyusut wawu heheliliya ma'o tiyo semakin cepat, wau cincin-cincin gas wau es terlontar ke sekeliling Matahari. Akibat gaya gravitasi, gas-gas tersebut memadat seiring wolo penurunan suhunya wau membentuk planet dalam dan planet luar. Laplace hemo polelea ma'o tiyo bahwa orbit berbentuk hampir melingkar londo planet-planet merupakan konsekuensi dari pembentukan mereka.[3]
Struktur
boli'aKomponen utama botiya mondo sistem Tata Surya uyito-yito matahari, ngobotu bintang deret utama kelas G2 yang mengandung 99,86 persen massa mondo sistem waw mendominasi seluruh dengan gaya gravitasinya.[6] Jupiter dan Saturnus, dua komponen terbesar yang mengedari Matahari, mencakup kira-kira 90 persen massa selebihnya.
Referensi
boli'a- ↑ 1,0 1,1 "Tata Surya adalah Susunan Benda Langit yang Mengitari Matahari, Berikut Selengkapnya". merdeka.com (dalam bahasa Inggris). 2020-10-22. Diakses tanggal 2021-04-30.
- ↑ detikcom, Tim. "Mengenal 8 Planet Dalam Sistem Tata Surya". detikedu (dalam bahasa Indonesia). Diakses tanggal 2021-04-30.
- ↑ 3,0 3,1 M. M. Woolfson (1993). "The Solar System: Its Origin and Evolution". Journal of the Royal Astronomical Society. 34: 1–20. Diakses tanggal 2008-04-16.
- ↑ Swedenborg, Emanuel. 1734, (Principia) Latin: Opera Philosophica et Mineralia (English: Philosophical and Mineralogical Works), (Principia, Volume 1)
- ↑ See, T. J. J. (1909). "The Past History of the Earth as Inferred from the Mode of Formation of the Solar System". Proceedings of the American Philosophical Society. 48: 119. Diakses tanggal 2006-07-23.
- ↑ M Woolfson (2000). "The origin and evolution of the solar system". Astronomy & Geophysics. 41: 1.12. doi:10.1046/j.1468-4004.2000.00012.x.